Reformasi gereja (1483-1546)

Posted: Juli 14, 2012 in Pengetahuan Umum, religi
Pengertian reformasi gereja
Sehingga reformasi gereja merupakan sebuah upaya perbaikan tatanan kehidupanyang didominasi oleh otokrasi gereja yang menyimpang. Reformasi gereja adalah sebuahupaya perbaikan dan kembali pada ajaran gereja yang lurus, gerakan reformasi berupasikap kritis terhadap penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh pihak GerejaKatoliik pada waktu itu terutama adanya penjualan surat pengampunan dosa (disebutsurat aflat).
ABAD PERTENGAHAN SAMPAI MUNCULNYA REFORMASI GEREJAI. Karakteristik abad pertengahan
· Kristen resmi sebagai agama kekaisaran romawi· Muncul dominasi gereja· periode Eropasaat bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan KekaisaranRomawi  Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne  · dimulainya penjelajahan samudra· kebangkitanhumanisme· ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi
II. Reformasi GerejaA. Latar belakang
1. Banyaknya penyimpangan keagamaan diantaranya yaitu:· Dilakukannya penyogokan oleh pemuka agama kepada petinggi gereja agar mereka memperoleh kedudukan sosial keagamaaan yang tinggi.· Paus sebagai bapak suci berperilaku amoral yang menyangkut hubungannyadengan wanita seperti Alexander VI yang memiliki 8 anak haram dari hasilhubungannya dengan wanita simapannya.· Penjualan surat-surat pengampunan dosa (indulgencies).
· Adanya penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaaanterhadap benda-benda keramat atau tokoh-tokoh suci yang nantinya akanmenimbulkan takhayul dan mitologisasi yang tidak masuk akal, seperti para pastor yang semata-mata merupakan manusia yang memiliki sifat yang samadengan yang lainnya menganggap dirinya keramat.2. Korupsi atas nama negara3. Pajak-pajak yang memberatkan karena ambisi kekuasaan kaum bangsawanlokal4. Kebangkitan nasionalisme di Eropa5. Perkembangan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi dikawasan imperiumRoma.
B. Tokoh reformasi gereja1. Martin Luther (1483-1546)
Awal gerakan reformasi gereja Protestan terjadi di jerman dengan tokoh utamanyaMartin Luther. Mengapa terjadi di Jerman? Menurut Burns dan Ralph dalam Suhelmi,Ahmad 2001:149-150. Ada beberapa faktor yakni: (1) jerman yang sekitar abad XV-XVImasih merupakan negara agraris atau negara yang masih terbelakang jika dibandingkandengan negara-negara Eropa lainnya. Sektor Industri perdagangan dan manafaktur belum berkembang seperti di Inggris dan Italia. Dan Katolisisme yang konservatif paling kuatada di Negara ini. Penyembahan terhadap tokoh ataupun benda-benda keramat dianggapkepercayaan yang wajib di yakini. Penjualan surat-surat pengampunan dosa paling banyak dijual di Jerman melebihi negara-negara lainnya di Eropa. (2) rakyat Jerman padasaat itu sebagian besar adalah masyarakat petani yang merupakan kelompok sosial yang paling menderita akibat adanya kekuasaan gereja katolisisme. Pajak-pajak yangmemberatkan, urusan kepemilikan tanah yang dipersulit oleh pihak gereja, hartakekayaan yang sering diambil oleh pihak geraja tanpa alasan yang jelas.Faktor-faktor tersebut belum berdampak serius untuk munculnya gerakanreformasi, tetapi faktor fundamental yang memicu munculnya gerakan reformasi adalah pada saat itu jerman berada dalam fase transisi ekonomi, dimna jerman sedang berusaha berpindahdari masyarakat Feodal ke masyarakat ekonomi frofit (menuju masyarkatkapitalis). Fase transisi ini , sebagaimana di negara-negara lain, merupakan fase kritis danrawan. Gerakan-gerakan sosial, keagamaan atau pun politik akan mudah terjadi hanyakarena dimu,ai oleh kerusuhan-kerusuhan kecil
Dalam keadaan seperti itu, munculah sosok Martin Luther yang mempeloporikeharusan adanya pembaharuan keagamaan. Ia mencetuskan gerakan ReformasiProtestan di Jerman dengan melakukan berbagai protes sosial-keagamaaan kepadakekuasaan Paus. Melihat berbaga penyimpangan keagaman di Negerinya (Jerman) ia bergerak untuk memprotesnya. Puncaknya ketika Paus menjual susrat-surat pengampunan dosa di luar batas.Gerakan Reformasi Luther dimulai ketika ai membacakan 99 pernyataan protesterhadap gereja dan lembaga kepeusan yang menjual surat-surat pengampunan dosa itu.Martin Luther menilai penjualan surat-surat itu bertentangan dengan ajaran YesusKristus. Pembelia surat-surat itu tidak boleh dipaksakan, harus didasarkan ataskesukarelaan. Berbuat kebajikan seperti memberi makan fakir miskin dan meminjamkanuang kepada yang membutuhkan jauh lebih utama dari membeli surat-surat pengampunandosa. Gereja atau pemuka agama tidak memiliki hak memberikan pengampunan dosa.Hanya Tuhan, atas dasar kepercayaan dan amal soleh individu, yang berhak memberikan pengampunan dosa. Inilah yang dinamakan doktrin
Justification by Faith.
Atas dasar keyakinannya pula Martin Luther menentang doktrin sakramen sucigereja, pastor sebgai mediator antara manusia dengan Tuhan, penyembahan benda dantokoh keramat, karena menimbulkan kepercayaan-kepercayaan yang tidak logis. Ia beranggapan bahwa, sakramen hanyalah berguna untuk membantu keimanan tetapi samasekali bukan alat untuk mencapai rahmat Tuhan dan jalan keselamatan. Mitos keajaiban pastor ditentamgnya karena akan mengakibatkan terjadinya manipulasi dan pembodohanmanusia.Menurut Luther, apabila manusia ingin selamat ia harus melakukan perbuatan- perbuatan baik yang dianjurkan tuhan, banyak bertobat (langsung) kepada tuhan tanpamelalui pelantara pastor. Keselamatan bisa diraih manusia apabila ia bisa mengenyahkannafsunya, seperti nafsu serakah, nafsu tamak dan mementingkan diri sendiri. Dalamtulisannya, ON Christian Liberty (Suhelmi, Ahmad 2001:151), Luther menegaskan bilaseorang memiliki keimana pasti ia akan melakukan perbuatan-perbuatan baik.Doktrin keimanan dan berbuat baik ini merupakan wacana yang telahmendesakralisasi lembaga imamat. Doktrin-doktrin Martin Luther ini meruntuhkanmitos-mitos kesucian yang berada dibalik kekuasaan gereja dan lembaga-lembagaimamat. Luther beranggapan ia telah melakukan
 Debunking
(meminjam istil;ah peter  berger), atau penelanjangan mitos-mitos sosial dan keagamaan yang melekat padaindividu atau lembaga, sehingga nampak sosoknya yang asli.

Tinggalkan komentar